Jumat, 21 Januari 2011

Tragedi EZGO

Tepatnya saat aku masih kelas 4 SD. Aku mempunyai kenangan yang tak kan terlupakan, baik itu senang maupun susah. Kala itu aku sedang liburan semester genap. Alhamdulillah aku mendapat ranking yang begitu memuaskan.

Rabu yang kelabu, pagi itu aku di ajak bapakku tercinta ke tempat di mana beliau bekerja di Bali Handara Kosaido Country Club. Di sana beliau sedang memperbaiki mesin pompa air yan rusak bersama rekan-rekannya. Aku pun hanya bisa menemani dan sesekali aku bermain-main di sekitar tempat bapakku bekerja.

Jarum jam menunjukkan pukul 10.00 wita, datang seorang wanita yang mana dia adalah teman dari bapakku di perusahaan itu. Sebut saja Titik, dia bersama kedua anaknya yang mana masih satu sekolah denganku. Namanya Mala dan Nia. Aku tak begitu akrab dengannya karena mereka adik kelasku. Mala kelas 3 SD sedangkan Nia satu tingkat di bawah kakaknya.

Kami bertiga kemudian berbaur, bermain, bercerita, kejar-kejaran dan bernyanyi bersama layaknya anak-anak yang masih balita. Sampai tak terasa bapakku yang harus menghentikan kami bergembira ria saat itu. Bapakku mengajakku pulang untuk istirahat makan siang. Namun aku menolak karena masih ingin berlama-lama di sana.

Beliau pun menuruti permintaanku. Aku dan kedua temanku di ajak keliling area BHKCC dengan EZGO, yaitu kendaraan listrik yang digunakan oleh pemain golf. Dengan senang hati aku dan kedua temanku menaikinya, mereka berada di bagian belakang. Kemudian aku mengambil alih kendara EZGO tersebut.

Entah kenapa, saat aku menjalankan EZGO, tiba-tiba Nia turun. Seketika itu Dia terpelindas dan tertindas body EZGO. Bapakku sontak turun dan mengangkat body EZGO dengan sekuat tenaga. Mala langsung berteriak mendapati adiknya yang tak berdaya dengan luka-luka di tubuhnya sedangkan aku hanya diam terpaku. Teriakan itu mengundang semua pegawai datang di tempat kejadian termasuk Ibunya yang menghampirinya sambil meneteskan air mata.

Subhanallah....
Walaa ilaahaillaullaahu wallaahu akbar...
Allah telah menunjukkan kuasanya. Alhamdulillah dia masih hidup. Lanssung saja Bapakku dan Ibunya membawa Nia ke dokter. Aku pun sendiri terdiam membayangakan apa yang sebenarnya terjadi.

Tak lama kemudian Bapakku datang. Aku takut terkena amarah akibat ulahku. Tak ku sangka beliau hanya mengusap kepalaku dan mengajakku pulang. Sesampainya di rumah aku tak sepatahpun kata terucap dari mulutku. Yang biasanya aku bercanda-canda dengan ibu kini berubah begitu saja. Ibu lalu bertanya kepada bapak apa yang terjadi kemudian ayah menceritakan semuanya.

Malam telah tiba, Aku di ajak Bapak dan Ibu menjenguk Nia. Namun aku menolaknya. Aku masih trauma dan belum siap bertemu dengan keluarganya. Mereka kemudian berangkat sedangkan aku di rumah sendirian dengan di temani ketakutanku yang tak kunjung berakhir.

Waktu terus berputar, Aku masih di hantui rasa bersalahku walau tragedi EZGO itu telah berlalu. Sampai saat ini aku masih tak enak dengan Nia dan keluarganya. Dia sesekali juga masih terasa kesakitan dengan bekas luka dalam di perutnya. Tapi apalah buat, itu semua sudah kehendak Allah SWT yang harus aku terima, dan sampai akhirnya aku pun perlahan-lahan dapat melaluinya dengan harapan aku bisa mengambil hikmah di balik itu semua.

0 komentar:

About Me

Foto saya
Malang, Jawa Timur, Indonesia

QUOTATION

Hidup adalah tak seperti yang pernah
Kita bayangkan dan kita impikan

Terkadang ada indah dan juga menyakitkan

SO....

Hadapi dengan senyuman
Semua yang terjadi biar terjadi
Hadapi dengan tenang jiwa
Semua kan baik-baik saja

(ABB&D19)

Plurk

TRANSLATOR

Rohman's Blog

free counters

F r o m

TOTAL

Provided by SEO company.
Rohman Balaboners Milanisti United | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all